Kamis, Maret 11, 2010

TANDING DI PASIR PANTAI


Pipi gadis itu memerah dan menghitam karena sengatan panas matahari yang berada di titik kulminasi. Jidatnya mengembun keringat. Dua tangannya yang memasang sikap harimau juga mengkilap karena keringat. Di depannya, tidak kalah garangnya, seorang dara dengan kaca mata hitam memasang sikap tarung yang angker.

Dua petarung tersebut berpanas-ria di hamparan pasir putih pantai. Mereka siap adu gebrak sehebat-hebatnya. Tiada atap yang menutupi dua petarung itu. Mereka berlaga di alam bebas. Diterpa angin, disengat matahari. Belaian jutaan butir pasir di kaki mereka sering terbang menjadikan mata kelilipan. Pasir yang memanas itu pun menjadi penyiksa kaki-kaki tangguh tersebut.
Itulah Invitasi Nasional Pencak Silat Pasir Pantai yang baru pertama kali digelar di Hotel Lor Inn Solo, Jawa Tengah pada 6 - 7 Maret 2010 silam.
Dinda Maulidya, gadis yang pipinya kemerah-merahan itu adalah lulusan SMA Negeri Olahraga Sidioarjo yang mewakili tim silat Jawa Timur di kelas B Putri. Sementara lawannya adalah dara berkulit putih Nirmala Sari Oktaviani adalah andalan tim Jawa Barat. Nirmala mengenakan kacamata hitam untuk menjaga agar matanya tidak kelilipan pasir.

Arena duel dua pesilat menggunakan arena voli pasir pantai yang berada di Hotel Lor Inn Solo. Di sana digelar dua arena. Lingkaran arena silat menggunakan slang plastik diameter dua inci warna biru. Para juri berteduh di bawah payung. Sementara sang wasit harus rela berpanas-panas bersama pesilat yang baku pukul.

Dua pesilat saling menjajagi dengan serangan-serangan awal. Nirmala sangat percaya dengan tendangan sabit kanan maupun tendang depan kanan. Sementara Dinda mengantisipasi dengan tolakan tangan kiri yang dibarengi dengan pukulan kanan yang kuat menerpa dada lawannya.

Beberapa kali tendangan Nirmala mentah karena tolakan Dinda. Sebaliknya berkali-kali pukulan kanan Dinda mendera dada lawan dengan telak. Nirmala asal Bandung itu sempat terhenyak. Pada saat ia diam menyusun strategi baru, tiba-tiba Dinda melompat deras ke depan dengan tendangan lurus kilat geledek. Tendangan itu menyasar dengan telak tanpa bisa dihindarkan. Bahkan pesilat Jatim ini pada babak ketiga mampu menjatuhkan Nirmala dengan tendangan yang sama.

Dinda ternyata pesilat Perisai Diri dengan tingkat baru Dasar II. Belum genap satu tahun ia mengecap ilmu silat. Namun gemblengan dari Mas Momon Ageng dan Mas Karyono menjadikan gadis ini sangat beringas di arena. Dinda meraih medali emas.

"Bertarung di arena pasir lebih berat dibandingkan dengan di matras. Tenaga lebih terkuras.Tapi saya tahu bagaimana mensiasati agar dalam tiga babak tetap tegar tanpa kehabisan stamina," tutur Dinda.

Sumber: Silatperisaidiri.com

Kamis, Maret 04, 2010

Perisai Diri International Championship

Kejuaraan International Silat Perisai Diri
Jakarta- Sekitar 500 pesilat dari 10 negara dan 25 daerah (provinsi) Indonesia yang merupakan anggota Keluarga Silat Nasional Perisai Diri akan berlaga di arena kejuaraan dunia silat yang akan berlangsung di Padepokan Pencak Silat Taman Indonesia Indah pada tanggal 17 - 24 Juli 2010. Kejuaraan dunia yang bertajuk "6 th Perisai Diri International Championship, Jakarta 2010" ini akan memperebutkan Piala Presiden RI.
Kejuaraan International Silat Perisai Diri ini merupakan yang keenam kalinya digelar di Indonesia. Pertama kali diselenggarakan di Semarang pada tahun 1990, kemudian di Surabaya (1995), Denpasar (2003), Yogyakarta (2005) dan yang terakhir di Bandung pada tahun 2007. Dan Insya Alloh di Jakarta 14 Juli.2010.
Melalui tema kejuaraan “Perisai Diri for World Peace” dan visi “Actualization as World Class Martial Arts“ maka kejuaraan dunia silat ini bermaksud mendukung dan menyelaraskan program pemerintah dalam rangka mewujudkan persahabatan antar bangsa maupun perdamaian dunia melalui penyebaran seni dan budaya, yaitu seni dan olah raga pencak silat.

Beberapa Negara telah menyatakan keinginannya untuk hadir dan berpartisipasi dalam laga bergengsi ini. Mereka adalah dari dari Australia, Jerman, Jepang, Perancis, Swiss, Amerika Serikat, Inggris, Belanda, dan Timor Leste

Nomor-nomor yang akan dipertandingkan adalah versi-versi khas Silat Perisai Diri seperti, tarung bebas (tanpa pelindung badan/full body contact, serang hindar, maupun kerapihan teknik silat. Selain itu juga dipertandingkan versi IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) yaitu Seni Tunggal.
Selain untuk mencari bibit-bibit pesilat baru yang berbakat dan berprestasi, kejuaraan yang untuk pertama kalinya diselenggarakan di Jakarta ini juga diharapkan akan menjadi ajang promosi wisata di wilayah Jakarta dan sekitarnya, baik wisata budaya, wisata sejarah, wisata rekreasi, maupun wisata kuliner.

Sumber: Milist dari Nurjanah