Sejak tahun 1993 – 2003 Silat
Perisai Diri menjadi pelajaran wajib di Sekolah Menengah Kehutanan Atas (SKMA)
hingga menelorkan pesilat sampai berprestasi diantaranya adalah Yulia Syafnita,
Nelmayati, Ika Solina, Dwi Gusrima Wijayanti, sedangkan siswa SKMA yang pernah
mencicipi indahnya prestasi di luar negeri adalah Ariyanto, Deni Rio, Arizano
juara di Singapore dan Malaysia.
Kemudian SKMA ditutup tahun 2003.
Kemudian Departemen Kehutanan bekerjasama dengan
Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2008 mendirikan SMK Kehutanan
Pekanbaru ...
PERISAI DIRI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KEHUTANAN
Sekolah Menengah Kejurauan
Kehutanan ( SMK KEHUTANAN) Pekanbaru adalah sekolah yang di dirikan
oleh departemen Kehutanan bekerja sama dengan Diknas melalui Kesepakatan bersama antara Menteri Kehutanan dan
Menteri Pendidikan Nasional No. : PKS.4.Menhut-II/2008 dan No. : 02/VI/KB/2008 tanggal 20 Juni 2008
tentang Penyelenggaraan dan Pembinaan Pendidikan Menengah Kejuruan pada Sekolah
Menengah Kejuruan sekolah ini dibuka mulai tahun pelajaran
2009/2010. Dengan sistem asrama dalam
pendidikannya, menerapkan sistem disiplin semimiliter dalam semua
kegiatannya. Jumlah siswa yang dterima sekarang ini adalah 45 siswa dan 15
siswi.
Mulai Agustus 2009 pembelajaran
dimulai baik pembelajaran praktek maupun teori.
Salah satu kegiatan yang menjadi
kurikulum adalah Silat Perisai Diri,
dimana diajarkan dalam 2 jam setiap minggunya. Semua siswa wajib mengikuti mata
pelajaran ini. Silat Perisai Diri diberikan untuk membentuk siswa kearah
yang terampil cekatan dalam berpikir dan bergerak. Dimana ini sesuai dengan
tututan siswa calon rimbawan.
Pelatihnya ada 2 orang yaitu
Wibowo dan Rendi, dalam latihan sebanyak 60 siswa dan siswi dilatih secara
bersamaan, tidak ada pembedaan jenis kelamin. Latihan dilaksanakan diaula
Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Pekanbaru pada hari Sabtu sore.
Latihan silat ini juga
diperuntukkan menjaga kebugaran fisik para siswa, agar terjaga dalam keadaan
baik. Materi yang diberikan dimulai dari yang simple dulu baru kearah yang
lebih sulit.
Dalam pembelajaran siswa ini
diberikan pelatihan silat sama dengan latihan yang ada di cabang namun karena
latihannya hanya sekali dalam seminggu maka peningkatan kualitas tentu
berbeda dengan yang latihan dua kali seminggu. Sejak latihan pertama kali semua
siswa sudah memakai seragam PD. Maka nampak rapi dan bersih.
Salam Hormat,
Wibowo, Pekanbaru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar